Sengkuni Menggugat Penguasa

Kamis, 10 Juli 2025 12:50 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Wayang Kulit
Iklan

Puisi Sengkuni Menggugat Penguasa

Byar

Kelir wayang kulit digelar

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sang dalang duduk di depan wayang berjajar

Sebelah kiri berjajar melambangkan dunia kegelapan dan angkara murka

Berjajar urut di kanan melambangkan kebaikan dan kebajikan

Diterangi lampu blencong melambangkan matahari

Bersinar terang menerangi dunia yang penuh intrik dan kefanaan

Menuju keabadian hidup di nirwana

 

Muncullah sang penguasa negeri Gandara

Sang Arya Suman juga dikenal Sangkuni

Lidah-lidah bangsa kita menyebutkan Sengkuni

Mengabdi di negeri Kuru atau Hastinapura

Menjadi seorang pepatih mengatur pemerintahan

Mengasuh sang keponakan sejumlah seratus pangeran wangsa Kuru

Dikenal sebagai Kurawa keturunan Destarastra dengan Dewi Gandari

Adik sang Harya Suman atau Sengkuni

Sengkuni mengasuh sang keponakan Kurupati atau Duryudana

Berserta adik-adiknya mengatur negara Hastinapura

Tidak berbagi dengan keturunan Prabu Pandhu

Berjumlah lima orang dikenal Pandhawa

 

Salahkah jika Sengkuni dan Duryudana berlaku begitu

Tidak berbagi kerajaan dengan sepupu

Bukankah putra tertua mewarisi kerajaan?

Walau orang lain menyebutnya keserakahan

Walau orang-orang mengatakan mereka jahat

Tidakkah mereka benar memperjuangkan haknya

Mewarisi kerajaan orang tuanya setelah sang Bisma menolak

Menjadi raja sang penguasa negara Hastinapura

Negeri ini menyebutkan Sengkuni berlaku licik

Segala sifat buruk seolah melekat dalam dirinya

Seolah tak ada kebaikan dalam hidupnya

Kepandaian kecerdasan strategi perhitungan politik komunikasi semua dimiliki

Tak ada yang menyamai strategi politiknya selain Bisma dan Krisna

Berdaya upaya mewujudkan impian dan cita-cita

Dengan sekuat tenaga dan usaha

Bersiasat mencapai tujuan dengan segala cara

 

Byar

Cerita wayang kulit berganti

Dunia fana di mana manusia seolah bayangan

Tokoh-tokoh dalam cerita pewayangan

Berkelebat berusaha mencapai tujuan hidup

Tak pernah peduli dengan kisah masa lalu

Semua dianggap bayang-bayang belaka

Hanya cerita dongeng yang menjadi nyata

Muncullah ssngkuni-sengkuni baru di wilayah nusa antara

Menari-nari di atas derita rakyat jelata

Mengorbankan semua demi terwujudnya cita

Berlaku serong berharap rumah gedong magrong-magrong

Bersiasat busuk mengeruk harta untuk ditumpuk

Berupaya mencapai tujuan harta tahta dan wanita

 

Muncullah duryudana-duryudana baru di negeri ini

Memerintah rakyat sesuka hati

Layaknya para Kurawa keturunan Gandari

Mengikuti arahan licik sang sengkuni

Muncul sengkuni-sengkuni baru berdasi

Mewakili rakyat menguras kekayaan negeri

Berstatus penguasa yang berkedok dewa

Padahal ia raksasa penghancur negeri

 

Sengkuni pun menggugat penguasa

Menantang sang Bisma yang merusak Gandara

Memboyong Gandari sang dewi Gandaraputri

Bertekat Sengkuni menguasai negeri milik Bisma

Memanfaatkan kekuasaan dan kelicikan

Memdukung sang Kurupati menguasai Hastinapura

 

Sengkuni pun menggugat penguasa

Bersumpah bahwa ia memiliki keturunan yang seribu lebih banyak dari Bisma

Menghancurkan tatanan negeri memperkaya diri

Muncullah keturunan sengkuni menggugat negeri

Menguasai nusa antara dengan segala cara keji

Suap korupsi bermain dadu menghabisi siapapun yang menghalangi

Membakar hutan-hutan layaknya balai sigala-gala

Tak peduli rakyat kecil jadi korban

Asal tujuan memperkaya diri tercapai

 

Sengkuni-sengkuni baru di negeri ini

Berjanji dalam diri mereka seolah itu semboyan hidup abadi

Ing ngarsa usung-usung banda

Di depan sebagai pemimpin mengumpulkan harta

Ing madya nyebar wisa

Di tengah menyebarkan bisa

Menyebarkan kerusakan kebencian dan kehancuran

Tut wuri anjegali

Di belakang mengganggu orang berjalan

Seolah tak ada hal baik dalam semboyan itu

 

Sengkuni pun menggugat penguasa

Tak pernah sekalipun merasa puas

Sebelum Hastinapura hancur dalam Baratayudha

Sengkuni-sengkuni baru pun berharap sama

Takkan berhenti sebelum nusa antara tenggelam dalam samudera

Entahlah,

Sampai kapan sengkuni yang lahir silih berganti

Hilang dari muka bumi ini

 

Mantingantengah-Jakenan-Pati, 20 Mei 2025

Bagikan Artikel Ini
img-content
Rusdi Ngarpan

Penulis Indonesiana/ Alumnus UNNES Semarang, berkarya di SMP

0 Pengikut

img-content

Sengkuni Menggugat Penguasa

Kamis, 10 Juli 2025 12:50 WIB
img-content

Duryudana Lahir Kembali

Rabu, 9 Juli 2025 14:19 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua